2. Demo Omnibus Law Berujung Ricuh Tapi Investor Tak Panik, Kenapa?
Direktur PT Anugerah Mega Investama Hans Kwee mengatakan aksi penolakan Undang-undang Omnibus Law Cipta Kerja yang berujung ricuh tidak membuat pelaku pasar panik.
"Pasar saham tetap positif karena biasa demo berlangsung pendek dan tidak punya pengaruh besar pada perekonomian," ujar Hans dalam keterangan tertulis, Minggu, 11 Oktober 2020.
Hans menyoroti aksi di tengah pandemi yang dapat menyebabkan klaster baru penyebaran Covid-19. Ia pun memperkirakan akan terjadinya lonjakan kasus positif baru pada sepekan setelah demonstrasi berlangsung.
"Pemerintah perlu bertindak tegas dengan menindak segala bentuk demo anarkis dan terjadi pelanggaran protokol kesehatan untuk menekan peningkatan kasus Covid-19," kata Hans.
Baca lebih lengkap tentang Omnibus Law di sini.
3. Cina Ingin Indonesia jadi Pusat Vaksin di ASEAN
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan melakukan kunjungan resmi ke Yunan, Cina, atas undangan Anggota Dewan Negara dan Menteri Luar Negeri Republik Rakyat Tiongkok (RRT) Wang Yi. Dalam kunjungan itu, Menlu Wang Yi menyampaikan bahwa Indonesia adalah negara dengan kapasitas produksi vaksin terkuat di Asia Tenggara sehingga bisa menjadi peluang bagi perusahaan Cina.
“Kami akan mendukung perusahaan kami untuk meningkatkan kerja sama, khususnya berbagi teknologi dan pengalaman, supaya Indonesia bisa menjadi pusat produksi vaksin di kawasan Asia Tenggara," kata Wang Yi dalam keterangan tertulis, Kemenko Bidang Kemaritiman dan Investasi, Ahad, 11 Oktober 2020.
Menko Luhut dan Menteri Luar Negeri Wang Yi menggarisbawahi pentingnya untuk kedua negara bersinergi lebih erat pada tatanan bilateral, regional dan multilateral, khususnya dalam menghadapi situasi dunia yang tidak menentu akibat pandemi Covid-19.
Simak lebih lengkap tentang vaksin di sini.