Dengan perangkat keamanan ini, orang lain yang akan mencoba membobol akun keuangan pribadi akan terekam oleh sistem. “Jadi sistem itu akan memberi tahu kita kalau ada orang yang mau mencoba masuk,” tuturnya.
Kemudian ketiga, Tony meminta masyarakat terus memperbarui informasi mengenai modus-modus penipuan digital. Keempat, masyarakat diminta selalu waspada terhadap pesan yang masuk lewat penggunaan kalimat.
Umumnya, kata Tony, pelaku-pelaku penipuan menggunakan kata-kata fantastis untuk mengelabui sasarannya. Dia pun menyarankan masyarakat tidak mudah percaya terhadap hal tersebut.
Kelima, masyarakat diminta terus memverifikasi informasi yang masuk ke perangkat. “Percayalah pada sumber berita resmi,” katanya.
Selama masa pandemi, Tony membeberkan kasus-kasus penipuan digital cukup marak terjadi di Indonesia. Setidaknya ada lima jenis penipuan yang berkembang. Di antaranya penipuan online, penipuan telepon, penipuan SMS, modus penipuan dengan meniru, dan teknik penipuan dengan skenario.
Baca: OJK: Share4Pay Diduga Lakukan Penipuan Bisnis dengan Iming-iming Bonus Melimpah