TEMPO.CO, Jakarta – Pemerintah tengah membangun rencana induk pariwisata terpadu atau integrated tourism master plan (ITMP) untuk pengembangan wisata Labuan Bajo. Destinasi wisata yang berlokasi di ujung barat Pulau Flores itu sedang disiapkan sebagai lokasi digelarnya agenda-agenda besar internasional, seperti G20 Summit pada 2023 dan ASEAN Summit.
“Harus dicocokkan antara supply (penawaran) dan demand (permintaan) dan perlu ada target yang jelas, target yang terukur, breakdown pekerjaan, timeline yang jelas, dalam pembentukan ITMP tersebut," tutur Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Angela Tanoesoedibjo dalam keterangannya, Rabu, 7 Oktober 2020.
Angela meminta desain ITMP dilakukan dengan teliti dan mempertimbangkan keunikan wilayah serta potensi market yang ada, baik domestik maupun internasional. Pengembangan juga diharapkan mengikuti tren pariwisata pasca-pandemi ditengarai akan berubah.
Nantinya, pemerintah akan menjadikan Labuan Bajo sebagai pilot project dalam program pembangunan pusat keamanan atau center of safety yang akan mendukung kebutuhan masyarakat serta wisatawan dari sisi keselamatan dan keamanan. Bila berhasil, center of safety akan diterapkan di destinasi lain.
Dari sisi pengembangan lingkungan, pemerintah bakal membentuk program pengelolaan sampah plastik di destinasi wisata Labuan Bajo, yang juga akan diterapkan di berbagai wilayah. Pengelolaan sampah itu diatur dalam Peraturan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Nomor 5 Tahun 2020.