TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Utama PT Bio Farma (Persero) Honesti Basyir mengatakan perseroan bekerja sama dengan Sinovac sudah dilakukan uji klinis vaksin Covid-19 di Bandung, Jawa Barat. Menurutnya, sudah lebih dari 1.319 relawan yang sudah mendapatkan suntikan. "Sebanyak 656 relawan sudah mendapat dua suntikan," kata Honesti dalam rapat kerja dengan Komisi VI Dewan Perwakilan Rakyat, Senin, 5 Oktober 2020.
Dia mengatakan 244 relawan telah melakukan pengambilan darah dan melihat reaksi setelah 14 hari pasca suntikan kedua. "Pengecekan apakah setelah suntikan kedua, antibody-nya sudah muncul lagi," ujarnya.
Jika pengujian berjalan lancar, Januari Bio Farma bisa sampaikan hasilnya dan mendaftarkan ke Badan Pengawas Obat dan Makanan atau BPOM. Setelah BPOM menyetujui, akan ada menetapkan izin untuk penggunaan sementara dalam emergency atau kondisi darurat.
"Akhir Januari 2021 kami bisa mulai produksi, Insya Allah awal Februari kami bisa melakukan program vaksinasi terhadap pasien Covid-19," kata dia.
Perseroan juga sudah melakukan komunikasi dengan Sinovac terkait masalah bahan baku yang bisa dikirim ke Indonesia dan kita bisa segera produksi setelah uji selesai. "Jadi untuk percepatan ini kami melakukan beberapa strategi," ujar Honesti.
Dia menuturkan vaksinasi dilakukan tahun depan. Dia menargetkan Indonesia perlu melakukan vaksinasi kepada 170 juta penduduk atau 70 persen dari total penduduk sesuai dengan petunjuk WHO untuk bisa mencapai herd immunity.