TEMPO.CO, Jakarta - Beberapa hari lalu, PT Kalbe Farma Tbk (Kalbe) telah mengumumkan kerja sama dengan PT Amarox Global Pharma (Amarox), anak perusahaan dari perusahaan farmasi asal India, Hetero. Keduanya berkolaborasi meluncurkan obat antivirus Remdesivir (dengan nama dagang Covifor) untuk pasien Covid-19 di Indonesia.
"Hetero adalah salah satu perusahaan farmasi generik terkemuka di India," tulis pihak Kalbe Farma dalam keterangan resmi pada 1 Oktober 2020.
Dalam peluncuran ini, Amarox telah memperoleh izin edar dengan skema Emergency Use Authorization (EUA) dari Badan Pengawas Obat dan Makanan Indonesia (BPOM). Izin diberikan setelah BPOM menerima permintaan dari dokter ahli anak.
Anggota Komita Nasional Penilai Obat BPOM Anwar Santoso juta mengatakan mereka telah melakukan tinjauan kritis obat berdasarkan hasil uji klinis di seluruh dunia. Hasilnya, obat ini memiliki efek klinis yang baik bagi pasien bergejala berat.
Obat ini juga sudah mendapatkan persetujuan pemakaian pada pasien di Amerika Serikat, Jepang, dan Australia. "Tidak ada alasan untuk menolak (permintaan edar)," kata Anwar kepada Koran Tempo pada 2 Oktober 2020.
Dari catatan yang ada, hubungan Hetero dan BPOM ternyata sudah berjalan setidaknya sejak dua tahun lalu. Tempo mengumpulkan sejumlah catatan yang ada, berikut di antaranya:
13 Maret 2018
Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Penny Kusumastuti Lukito pernah melakukan kunjungan kerja ke India. Tujuannya untuk mendorong perdagangan kedua negara dan meningkatkan investasi India di Indonesia.