TEMPO.CO, Jakarta - Direktur PT Anugerah Mega Investama Hans Kwee mengatakan satu bulan menjelang pemilu Amerika Serikat (AS), pasar keuangan menghadapi banyak ketidakpastian. Ketidakpastian ini juga ikut mempengaruhi pasar keuangan di Indonesia. Mulai dari Presiden Trump yang terkena Covid-19 sampai peluang sengketa pemilu.
Hans memberikan beberapa analisis dampak sentimen global ke pasar keuangan. Pertama, berita Trump dan istrinya yang terkena Covid-19 telah menimbulkan kekhawatiran pelaku pasar. Sebab, situasi politik AS bisa berubah bila kesehatan Trump memburuk dan masuk ICU.
Dengan terkena virus Covid-19, maka popularitas Trump berpeluang menurun karena dianggap terlalu lemah dalam mengatasi pandemi. "Hal ini diyakini berpeluang mempengaruhi peluang Trump terpilih kembali di pemilu awal November," kata Hans dalam keterangan resmi di Jakarta, Minggu, 4 Oktober 2020.
Di sisi lain, Trump diprediksi akan mengambil lebih banyak langkah keras terhadap China untuk menaikkan popularitas dan mempertahankan dukungan dari para pemilihnya sesudah berita dia positif Covid-19. Kondisi ini meningkatkan risiko dan ketidakpastian di pasar keuangan. Pelaku pasar tidak suka ketidakpastian dan akan bergerak ke aset safe haven seperti emas, dolar dan yen.
Kedua, debat pertama Trump dan calon dari Partai Demokrat Joe Biden dianggap kejam dan diwarnai hujan interupsi dan penghinaan. Perdebatan seputar ekonomi AS, pencalonan Amy Coney Barrett di Mahkamah Agung serta penanganan pandemi di Amerika Serikat.