Kesepuluh penerima beasiwa yang lolos adalah Nina (Politeknik Negeri Ujung Pandang, Makassar); Arya (Politeknik Elektronika Negeri Surabaya); Fadhila (Politeknik Negeri Semarang); Regita (Politeknik Negeri Bandung); dan Dzikru (Politeknik Negeri Jakarta). Selanjutnya ada Indah (Politeknik Negeri Jakarta); Hilmi (Politeknik Negeri Sriwijaya, Palembang); Karin (Politeknik Negeri Sriwijaya Palembang), Grace (Politeknik Negeri Medan), dan Nabil (Politeknik Negeri Ujung Pandang, Makassar).
Salah satu penerima beasiswa yang lolos adalah Grace, adalah putri dari Samaria Zebua, pengemudi ojek online di Medan. Awalnya, Grace sudah pasrah tidak berkesempatan kuliah karena merasa ibunya takkan mampu membiayai ongkos pendidikannya. "Program ini tidak hanya membantu saya kuliah tanpa memikirkan beban ekonomi, tapi juga berani bercita-cita."
Sementara Abdoel Azis, mitra driver Gojek Makassar sempat putus asa tidak bisa melanjutkan pendidikan putranya, Nabil, di masa pandemi Covid-19. "Tetapi Gojek membuktikan, apapun tantangannya pasti ada jalan," kata Abdoel.
Ketua Forum Direktur Politeknik Negeri Indonesia Zainal Arief menuturkan, program beasiswa Gojek sangat bermanfaat terutama memutus rantai kemiskinan dan meningkatkan pendidikan. Kunci pendidikan di politeknik, kata dia, kerja sama yang kuat dengan industri. "Industri ini sebagai tempat mahasiswa melatih dan mengasah kompetensi," kata dia.
IHSAN RELIUBUN
Baca juga: Soal Merger Gojek dan Grab, Santer Kabar Pendiri Softbank Sudah Beri Restu