Gerry mengatakan, munculnya maskapai baru di kondisi pandemi bukan hal yang mustahil. Ia menyebut maskapai memiliki kesempatan untuk berekspansi karena pemulihan ekonomi diprediksi sudah akan terjadi pada akhir 2020 hingga kuartal pertama 2021.
Di sisi lain, ia menyebut Lion Air juga mengawali operasinya pada 2000, yakni saat negara tengah berupaya mentas dari krisis ekonomi 1998. “Jadi enggak kaget kalau misalnya Pak Rusdi Kirana (pendiri Lion Air) melihat ada kesempatan di masa recovery pandemi Covid-19,” katanya.
Lebih lanjut, menurut Gerry, sejatinya bukan hanya Lion Air yang merencanakan bisnis barunya di tengah pandemi Covid-19 ini. Beberapa waktu lalu, ujar Gerry, Rex Air, maskapai Australia, juga mengumumkan akan melakukan ekspasi dengan membuka rute ke kota-kota besar menggunakan pesawat jet. Padahal, sektor penerbangan di Australia juga mengalami kontraksi ang cukup dalam.
Dikonfirmasi terkait maskapai baru ini, manajemen Lion Air masih enggan bicara. “Mengenai hal tersebut saya no comments (belum bisa memberikan keterangan),” ujar Corporate Communications Strategic at PT Lion Air Group Danang Mandala Prihantoro.
FRANCISCA CHRISTY ROSANA
Baca juga: Volume Pengiriman Logistik Lion Parcel Selama Pandemi Naik 30,3 Persen