TEMPO.CO, Jakarta - Ekonom senior dari Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Faisal Basri menilai Perpu Reformasi Sistem Keuangan bukanlah jawaban untuk menghadapi pandemi COVID-19. Ia menilai, sektor keuangan saat ini masih solid. Sampai semester I-2020 sektor keuangan masih tumbuh positif yakni 6,48 persen meski di tengah pandemi COVID-19.
“Instrumen apapun ditambah, mau Perpu sepuluh itu tidak akan mampu mengatasi kemerosotan ekonomi,” kata Faisal Basri dalam diskusi daring Indef di Jakarta, Kamis 1 Oktober 2020.
Faisal Basri mengatakan perbankan saat ini secara umum mengalami kelebihan likuiditas, yang dapat disimak dari kenaikan Dana Pihak Ketiga (DPK) sebesar 11 persen pada Agustus 2020. Namun sebaliknya, ada juga bank kecil yang mengalami permasalahan likuiditas.
Salah satu solusinya, kata dia, bank besar yang kelebihan likuiditas dapat memberikan pinjaman kepada bank kecil yang kekurangan likuiditas dengan skema penjaminan kepada industri perbankan. “Dengan cara diperluas penjaminan ke perbankan tidak hanya kepada nasabah tapi juga antarbank,” kata Faisal Basri.