Berdasarkan data Kemenaker, pada tahap atau gelombang I, realisasinya baru 99,38 persen dari 2,5 juta calon penerima. Untuk gelombang II, terealisasi 99,38 persen dari 3 juta calon penerima. Adapun pada gelombang III, subsidi upah telah tersalurkan untuk 99,32 persen dari 3,48 juta calon penerima. Terakhir, pada tahap keempat, baru 69,18 persen yang tersalur dari 2,65 juta calon penerima subsidi upah.
Sementara itu, untuk gelombang V atau yang terakhir pada termin pertama, Kemenaker telah menerima data 618.588 nomor rekening pada 29-30 September kemarin. Namun, hingga kini belum ada penyaluran untuk tahap tersebut.
"Yang kelima, datanya baru diterima kemarin dan kami butuh waktu untuk check list sekitar empat hari kerja. Kalau dihitung dari sekarang, maka hari selasa hari terakhir check list setelah itu selesai akan kami sampaikan ke kas negara, kas negara ke bank penyalur, baru ke rekening penerima," ujar Ida Fauziyah.
Ida memperkirakan kementeriannya hanya dapat menyalurkan bantuan subsidi upah kepada 12,4 juta pekerja dengan pendapatan di bawah Rp 5 juta. Angka tersebut sesuai dengan data yang telah divalidasi dan diserahkan oleh BP Jamsostek. Padahal, pemerintah menargetkan bantuan total Rp 2,4 juta untuk empat bulan tersebut akan diserahkan kepada 15,7 juta pekerja.
Baca juga: Tak Capai Target, Subsidi Upah Hanya Disalurkan ke 12,4 Juta Pekerja