TEMPO.CO, Jakarta - Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan deflasi kembali terjadi pada Indeks Harga Konsumen (IHK) September 2020, yaitu sebesar 0,05 persen secara month-to-month (mtm). Ini deflasi tiga kali berturut-turut sejak Juli 2020, .
Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Bhima Yudhistira menuturkan deflasi terjadi karena adanya penurunan beberapa harga komoditas pangan. Sementara itu, dari sisi permintaan, konsumsi masyarakat juga masih rendah sehingga produsen mengalami kelebihan pasokan di pasar.
"Jika deflasi terus terjadi secara kontinu maka dikhawatirkan pertumbuhan ekonomi hingga kuartal IV akan mengalami tekanan khususnya konsumsi rumah tangga dan investasi," katanya kepada Bisnis, Kamis 1 September 2020.
Deflasi yang terjadi selama 3 bulan secara berturut-turun menunjukkan ancaman resesi ekonomi semakin nyata pada kuartal III/2020.
Dari sisi permintaan, daya beli masyarakat terlihat terus menurun. Hal ini terlihat dari pergerakan inflasi inti yang turun, baik secara bulanan maupun tahunan. Sejak Maret 2020, inflasi inti sudah menunjukkan tren yang menurun.