TEMPO.CO, Jakarta - Sebanyak 5,5 juta Mitra Bukalapak telah mencatatkan transaksi sebesar 300 persen atau tiga kali lipat pada Juli tahun ini, jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Ini merupakan rekor catatan transaksi tertinggi bagi Bukalapak selama perjalanannya sebagai platform e-commerce Indonesia.
Pandemi Covid-19 ini diprediksi telah memancing konsumen untuk berbondong-bondong berbelanja online pada Mitra Bukalapak. Mayoritas barang atau produk yang dibeli konsumen berupa alat kesehatan, hobi, dan kebutuhan sehari-hari.
CEO Bukalapak, Rachmat Kaimuddin mengatakan, program Mitra Bukalapak terbukti telah meningkatkan pelaku-pelaku usaha, terutama di wilayah yang tidak terjangkau. Pelaku usaha juga bisa menghadapi transformasi teknologi pada sekarang ini.
"Kami ingin ini menjadi pendorong untuk perluasan inklusi keuangan hingga ke pelosok, membawa transformasi yang tidak hanya berfokus di kota besar saja sehingga menutup kesenjangan yang ada lewat teknologi," ujar Rachmat melalui keterangan tertulis pada Selasa, 30 September 2020.
Menurut Rachmat, pertumbuhan pesat ini didukung oleh model bisnis dan ragam produk virtual anyar yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat sekitar domisili para Mitra Bukalapak. Antara lain, Fitur Arrum Haji, Tabungan Emas, Jutawan, Bayar Tempo, Top Up E-Money serta Setor Tunai yang telah diluncurkan pada tahun ini.
Salah satu Mitra Bukalapak, Ahmad mengatakan, dirinya merasakan manfaat yang positif saat bergabung menjadi mitra di e-commerce Bukalapak. Sebagai Mitra Bukalapak, ia mendapat keuntungan besar dari usaha yang dia lakukan selama dua tahun.
"Saya senang bisa melayani sampai lebih dari 40 transaksi pembelian voucher pulsa, token listrik, dan pembelian pulsa setiap harinya," sebut Ahmad.
FAZRINALDO
Baca juga: Transaksi Pembayaran Pajak via Bukalapak Naik 86 Persen