TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati berharap pasar keuangan domestik tetap stabil di tengah pandemi Covid-19. Salah satunya lewat sikap terbaru Bank Sentral Amerika Serikat The Fed yang tetap berkomitmen mendukung ekonomi negara mereka yang masih melemah.
"itu artinya suku bunga global masih dalam posisi yang tetap rendah," kata Sri Mulyani dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa, 29 September 2020.
Kondisi ini, kata Sri Mulyani, akan memberikan dampak positif bagi Indonesia dalam pemulihan ekonomi. Sehingga nantinya, akan mendorong kembali arus modal masuk ke Indonesia, harga saham meningkat, nilai tukar menguat, hingga membaiknya yield Surat Berharga Negara (SBN).
Sebelumnya pada Rabu, 16 September 2020, The Fed telah memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuan di level terendah mendekati nol. Federal Open Market Committee (FOMC) menyebutkan kisaran target suku bunga dana federal dipertahankan pada 0 hingga 0,25 persen, tingkat yang belum berubah sejak Maret.
The Fed mengisyaratkan kisaran target suku bunga tersebut dipertahankan hingga setidaknya pada 2023. Ketua The Fed Jerome Powell menyatakan keputusan tersebut diambil setelah memperhatikan pemulihan yang telah berkembang lebih cepat dari yang diperkirakan secara umum.