“Kami telah mengambil langkah efisiensi untuk kondisi ini tanpa menentuh ke pegawai. Jadi kami tidak ada policy (kebijakan) pengurangan pegawai,” ucap Orias.
Meski sejumlah perusahaan mengalami penurunan pendapatan bahkan rugi, Orias mengatakan PT Freeport Indonesia mencatatkan kinerja yang membaik. Ia menyebut, laba bersih BUMN ini per Juni 2020 tercatat sebesar US$ 94 juta year to date atau US$ 93 juta month to date.
Realisasi ini jauh lebih besar dari Mei 2020. Pada bulan itu, laba bersih Freeport tercatat sebesar US$ 7 juta month to date. Sedangkan pada April 2020 sebesar 25 juta month to date.“Memang masih belum ada dividen, tapi laba di luar ekspektasi karena harga komoditas mendadak membaik dengan peristiwa Covid-19,” ucap Orias.
Hingga akhir tahun nanti, ia memperkirakan kinerja perusahaan-perusahaan di klaster tambang akan membaik dan mencatatkan pertumbuhan yang masih positif. Ia mengklaim perbaikan kinerja mulai terlihat pada Agustus lalu.
Baca juga: Ahok Ingin BUMN Tiru Temasek, Dahlan Iskan Ingatkan Kegagalan Malaysia