TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Utama PT Indonesia Asahan Aluminium atau holding pertambangan MIND ID, Orias Petrus Moedak, membeberkan kondisi keuangan perusahaan-perusahaan di klasternya selama pandemi corona. Ia mengatakan realisasi pendapatan perusahaan selama semester I/2020 umumnya lebih rendah dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
“Untuk Inalum, posisi laba/rugi operasi di 2020 kami hanya mencapai setengah dari posisi yang sama 2019,” ujar Orias dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi VI di Kompleks Parlemen Senayan, Selasa, 29 September 2020.
Berdasarkan paparan Orias, laba bersih perusahaan secara year to date pada Juni 2020 tercatat sebesar Rp 103 miliar. Sedangkan pada periode yang sama tahun lalu, laba bersih perusahaan sebesaar Rp 257 miliar.
Kondisi yang sama dialami PT Aneka Tambang (Antam). Badan Usaha Milik Negara (BUMN) ini pada Juni 2020 mencatatkan laba bersih Rp 85 miliar. Angka ini jauh di bawah perolehan pada periode yang sama tahun sebelumnya yang mencapai Rp 428 miliar.
Sementara itu, PT Timah Tbk. justru mengalami kerugian yang cukup besar sepanjang semester I ini. Data menunjukkan, perusahaan pelat merah itu mengalami rugi Rp 390 miliar hingga Juni 2020. Padahal pada periode yang sama 2019, PT Timah masih mencatatkan untung Rp 205 miliar meski pada akhir tahun mengalami rugi Rp 611 miliar.