TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan realisasi anggaran program Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional baru mencapai Rp 268,3 triliun alias 38,6 persen dari pagu Rp 695,2 triliun.
Airlangga berujar penyerapan tersebut sudah nail 29,5 persen sejak akhir semester kemarin. "Namun, ada beberapa hal yang perlu didorong dari sektor korporasi karena serapan masih rendah, baik melalui Himbara maupun Perbanas. Jadi, ini masih akan direvisi karena serapan tidak seperti yang diharapkan,” ujar Airlangga dalam keterangan tertulis, Senin, 28 September 2020.
Pemerintah, kata Airlangga, bakal mengupayakan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi di Tanah Air. Dengan demikian, pertumbuhan Produk Domestik Bruto Indonesia bisa berada di jalur tren positif.
Sebelumnya, pemerintah memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal III berada pada kisaran minus 2,9 persen hingga minus 1 persen. Sementara, untuk keseluruhan tahun, pertumbuhan ekomo,o pada tahun ini ada di kisaran minus 1,7 persen hingga minus 0,6 persen.
Sebelumnya, Airlangga yakin anggaran PEN sebesar Rp 695,2 triliun itu bisa terserap semua tahun ini. “Perkiraan realisasi atau penyerapan anggaran PEN akan bisa mencapai 100 persen, namun akan ada perubahan komposisi re-alokasi antar 6 kelompok Program PEN” ujar Airlangga dalam keterangan tertulis, Jumat, 18 September 2020.
Adapun potensi penyerapan anggaran PEN sampai akhir tahun 2020, antara lain Kesehatan Rp 84,02 triliun, perlindungan sosial Rp 242,01 triliun, sektoral/Pemda Rp 71,54 triliun, UMKM Rp 128,05 triliun, pembiayaan korporasi Rp 49,05 triliun, serta insentif usaha Rp.120,61 triliun.
Airlangga telah meminta Tim Pelaksana dan Satgas Pemulihan Ekonomi Nasional untuk mempercepat koordinasi terkait penyelesaian program-program pemulihan ekonomi yang realisasinya masih rendah. “Untuk percepatan realisasi program-program yang realisasinya masih rendah, khususnya pembiayaan korporasi, akan dilakukan koordinasi antara Tim Pelaksana, Satgas dan K/L terkait,” tutur Airlangga.