TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Utama PT Sarinah (Persero) Fetty Kwartati melaporkan kinerja perusahaannya di tengah pandemi Covid-19. Tahun ini, Sarinah diprediksi akan kembali mengalami kerugian seperti tahun 2019.
"Tahun 2020 diprediksi akan loss," kata Fetty dalam rapat bersama Komisi BUMN DPR di Jakarta, Senin, 28 September 2020.
Dalam paparannya, Fetty menyampaikan tahun 2020, diprediksi akan mengalami kerugian hingga Rp29,9 miliar. Angka ini lebih besar dari kerugian tahun 2019 yang sebesar Rp4,6 miliar.
Kerugian ini diprediksi terjadi meski pendapatan bersih akan meningkat. Tahun 2020, pendapatan Sarinah diprediksi sebesar Rp637 miliar, lebih tinggi dari 2019 yang sebesar Rp246 miliar.
Sementara dalam laporan keuangan 2019, Sarinah tercatat masih meraup laba setelah pajak sebesar Rp20 miliar di tahun 2018. Lalu di 2019, perusahaan mengalami kerugian Rp5,2 miliar.