TEMPO.CO, Jakarta – Cina bersiap menjadi negara pertama yang mengeluarkan mata uang digital. Upaya ini dikabarkan menjadi salah satu cara Negeri Tirai Bambu memperkuat yuan untuk menggeser dominasi dolar Amerika Serikat dalam sistem perdagangan dunia.
Seperti ditulis Reuters, sebuah artikel yang diterbitkan di China Finance--majalah yang dijalankan oleh bank sentral Cina, yakni People’s Bank of China (PBOC)—menyebutkan penerbitan mata uang digital akan membawa perubahan besar bagi keuangan internasional. Beberapa bank komersial di Cina bahkan telah melakukan pengujian.
"Cina memiliki banyak keuntungan dan peluang dalam menerbitkan mata uang digital, jadi harus mempercepat langkah untuk merebut jalur pertama," kata artikel yang diterbitkan China Finance seperti dikutip Reuters, 21 September 2020.
PBOC pun diberitakan sudah membentuk tim peneliti enam tahun lalu. Mereka mengeksplorasi kemungkinan peluncuran mata uang digital untuk memotong biaya sirkulasi uang kertas dan meningkatkan kendali pembuat kebijakan atas jumlah uang yang beredar.
Adapun penerbitan mata uang digital digadang-gadang akan membantu meningkatkan transmisi kebijakan moneter. Dengan demikian, langkah tersebut juga diklaim mendukung pemulihan ekonomi pasca-pandemi.
Saat ini, unit penelitian mata uang digital PBOC dikabarkan telah mengajukan 130 aplikasi terkait cryptocurrency mulai penerbitan hingga peredaran mata uang. Upaya tersebut sekaligus membentuk rantai pasokan untuk mendukung peluncuran mata uang.
Sementara itu pada April lalu, dalam wawancara dengan Reuters, PBOC mengatakan bahwa mereka sedang melakukan uji coba internal sistem pembayaran elektronik mata uang digital di empat kota. Cina juga akan menguji-cobakan sistem tersebut saat Olimpiade Musim Dingin masa mendatang.
FRANCISCA CHRISTY ROSANA | REUTERS