“Namun di sisi lain juga memberikan sinyal kehati-hatian. Sinyal pruden atau kebijakan di dalam menjaga keseluruhan dan keberlangsungan dari APBN yang merupakan instrumen fiskal yang luar biasa penting dan bekerja luar biasa keras dalam situasi Covid-19,” jelasnya.
Sementara itu, Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo menuturkan bahwa bank sentral dengan pemerintah dalam hal ini Kementerian Keuangan terus bersinergi dalam kebijakan moneter dan fiskal. Kerja sama ini untuk menjaga stabilitas dan mempercepat pemulihan ekonomi.
“Stimulus fiskal terus digenjot. Kita turunkan suku bunga, menambah likuiditas, stabilitas nilai tukar, dan juga ikut mendanai serta berbagi beban untuk pembiayaan fiskal 2020,” ucapnya.
Baca juga: Sri Mulyani Berharap APBN 2021 Bisa Pulihkan Ekonomi dan Kehidupan Masyarakat