INFO BISNIS-- PT. BRI Asuransi Indonesia atau dikenal dengan BRI Insurance telah menandatangani kerja sama layanan penutupan asuransi agunan debitur Bank DKI di Resto Senayan Golf, Jakarta, Kamis, 30 Juli 2020. Direktur Utama PT. BRI Asuransi Indonesia, Fankar Umran dan Direktur utama Bank DKI Zainuddin Mappa melakukan penandatangan kerja sama dimaksud.
Melalui kerja sama ini maka BRI Insurance menjadi salah satu perusahaan yang memberikan proteksi dan perlindungan atas agunan yang dijaminkan oleh debitur Bank DKI. Bank DKI selaku kreditur mempunyai beberapa pilihan perlindungan asuransi sehingga akan merasa lebih aman setelah agunan debitur terlindungi asuransi.
Baca Juga:
“Maksud dari penutupan asuransi agunan dicontohkan sebagai berikut. Nasabah/ debitur yang meminjam dana di Bank DKI dengan memberikan agunan berupa rumah atau barang lainnya, bisa saja mengalami masalah/risiko. Misalnya saja rumah yang diagunkan terbakar. Nah, kalau agunan itu terbakar, kemudian debitur tak bisa membayar hutang, bank akan kehilangan kesempatan mendapatkan penggantian untuk menutupi hutang nasabah/debitur karena agunannya musnah, artinya agunan tersebut nggak bisa dilelang. Dengan adanya proteksi ini, agunan nasabah/debitur akan diganti oleh BRINS," ujar General Manager Bisnis BRI Insurance, Dedi Iskandar.
Masuknya BRI Insurance sebagai salah satu perusahaan asuransi perusahaan yang memberikan proteksi, memungkinkan agunan tersebut diperbaiki dan mempunyai nilai kembali atau Bank. Bank DKI bisa tetap melelang bangunan atau barang lain yang dijadikan agunan tersebut. Dengan demikian bank terhindar dari kerugian.
“Kalaupun debitur Bank DKI bermasalah dan agunan itu menjadi milik Bank DKI, kan bisa dilelang karena bangunan sebagai agunan itu sudah utuh kembali,” kata Dedi melanjutkan.
Baca Juga:
Pembicaraan ihwal kerja sama ini sebenarnya telah berlangsung cukup lama, sejak awal tahun 2020. Namun, pandemi Covid-19 yang mengakibatkan seluruh proses bisnis melambat sehingga realisasi kerja sama dengan Bank DKI baru dapat terlaksana kembali pada awal semester II 2020. “Perjanjian Kerja sama BRI Insurance dengan Bank DKI berlaku setahun. Setelah itu dapat diperpanjang kontrak kerja samanya,” kata Dedi.
Bank DKI bukan satu-satunya target kerja sama BRI Insurance. Ada 16 tender yang berhasil dimenangkan sejak akhir 2019, antara lain dengan Pegadaian, Kimia Farma, Perhutani, serta Konsorsium SKK Migas. “Umumnya semua BUMN itu mengasuransikan aset mereka,” ujar Dedi.
Langkah BRI Insurance ini merupakan salah satu Strategi Inisiatif dengan fokus jangka menengah yaitu melakukan segmentasi bisnis pada segmen mikro, ritel, korporasi, dan syariah. Kendati BRI Insurance merupakan salah satu anak perusahaan PT. Bank Rakyat Indonesia Persero Tbk, yang memiliki captive market yang cukup besar pada segmen mikro dan retail namun kerja sama korporasi ini merupakan upaya BRI Insurance untuk mengembangkan bisnis dan mewujudkan visi perusahaan untuk menjadi perusahaan asuransi terbaik di kelasnya.
“Ya, sekarang kami juga berupaya tidak hanya mengandalkan bisnis captive market, tetapi juga mengembangkan dan mengoptimalkan bisnis non-captive, salah satunya diwujudkan melalui kerjasama dengan Bank DKI. Pemegang saham kami juga sudah berpesan agar nggak main di dalam terus (ikut captive market), harus ke luar kandang,” tutur Dedi.
Sejalan dengan kebijakan pimpinan perusahaan, BRI Insurance berupaya merespons perubahan dengan melakukan sejumlah transformasi. Salah satunya untuk jangka pendek yakni menerapkan model bisnis dalam bentuk transformasi di bidang digital marketing menggunakan channel-channel distribusi digital.
Misalnya, peluncuran aplikasi BRINS mobile yang dapat mengakomodir kebutuhan nasabah akan layanan asuransi, pemilihan produk asuransi, hingga pengajuan klaim asuransi secara daring.(*)