Dalam situasi ini, Indonesia telah memperlebar defisit menjadi 6,3 persen terhadap PDB. Febrio mengatakan, kedisiplinan fiskal di bawah 3 persen selama ini telah memberi keuntungan bagi Indonesia dalam kondisi sekarang. "Ruang fiskal kita menjadi lebih banyak," kata dia.
Chatib Basri
Lalu, Mantan Menteri Keuangan Chatib Basri juga ikut bersuara terkait isu resesi ini. Ia mengaku heran dengan isu ekonomi yang berkutat pada definisi resesi.
Chatib menanyakan apa bedanya ketika nanti kuartal III ekonomi Indonesia tumbuh minus 0,000001 dengan positif 0,000001. Kondisi pertama resesi, dan kedua tidak.
Sehingga, Chatib pun memberi pencerahan soal isu ini. "Yang penting mitigasi, bukan definisi," kata Chatib lewat akun Twitter-nya pada Kamis, 24 September 2020.
Piter Abdullah
Direktur Riset Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia Piter Abdullah juga mengatakan bahwa resesi bukanlah periode yang berbeda sama sekali 100 persen. Menurut dia, ini hanya stempel untuk kondisi yang sudah dijalani selama enam bulan terakhir.
"Resesi itu hanya stempel saja," kata Piter. Untuk itu, Piter meminta masyarakat tidak perlu panik atau khawatir berlebihan dan tetap menjalani aktivitas seperti biasa.
Walau begitu, Piter memberi saran kepada kelompok menengah ke bawah. Kalau penghasilannya pas-pasan, maka jangan boros. "Lebih baik menabung untuk berjaga-jaga" kata dia.