Dia juga menuturkan perlu mendorong ekonomi digital dengan membuat ekosistem. Ekosistem ekonomi digital itu, melibatkan semua pihak termasuk pemerintah.
Cara memperkuat ekosistem ekonomi digital, kata dia, dengan memperbaiki tingkat adopsi dan adaptasi teknologi di sektor industri. Artinya, UMKM harus terbuka dan responsif terhadap kemungkinan perubahan teknologi yg bisa berubah setiap saat.
Kemudian, harus ada infrastruktur pendukung ICT, terutama untuk koneksi yang langsung ke rumah tangga. Demikian juga perlunya dukungan invetasi swasta dan publik dalam research dan development. "Karena nyawa dari teknologi digital adalah inovasi," kata Bambang.
Digitalisasi akses pasar, menurut Bambang, sebenarnya tidak hanya mengenai market platform atau marketplace, tapi juga bicara mengenai sisi manajemen dari UMKM tersebut. "Kita tentunya ingin umkm naik kelas, yang mikro jadi kecil, yang kecil jadi menengah, yang menengah jadi besar," kata dia.
Selanjutnya, kata dia, diperlukan teknologi dalam digitalisasi keuangan, seperti peer to peer lending melalui fintech. Dia menjelaskan, analisis dampak ekonomi fintech pada 2018-2019, untuk tujuan produktif bisa sampai Rp 45 triliun dan tujuan konsumtif Rp 35 triliun.
Baca juga: Bambang Brodjonegoro: Resesi Tinggal Tunggu Pengumuman BPS