TEMPO.CO, Jakarta - Vice President Corporate Communication PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk. atau Telkom, Arif Prabowo mengkritik tingginya kebutuhan bandwith streaming konten platform video on demand Netflix yang telah turut mendominasi traffic.
Dengan jumlah pelanggan Netflix yang terus bertambah, bandwith pun turut meningkat karena konten video streaming membutuhkan bandwith besar. Oleh karena itu Arief menyatakan perlu ada upaya lebih untuk membuat semua pelanggan nyaman.
Terlebih, kata Arief, saat ini layanan Netflix membutuhkan akses ke luar Indonesia dengan bandwidth yang terus membesar dan mendominasi traffic dinilai berpotensi menimbulkan ketidaknyamanan. Ketidaknyamanan ini dirasakan oleh para pengguna tidak hanya pada pengguna Netflix, tapi pada pengguna konten internet lainnya.
“Terlebih di masa pandemi Covid-19 yang membuat aktivitas lebih banyak dilakukan dari rumah, masyarakat luas sangat membutuhkan akses internet terutama untuk kebutuhan pendidikan, bekerja, kesehatan dan layanan publik,” tutur Arief dalam keterangan yang diterima, Selasa, 22 September 2020.
Akses pengguna konten internet lainnya dengan bandwidth cukup besar dibutuhkan mengingat tingginya kebutuhan video streaming seperti video conference, webinar dan e-learning.
Sebelumnya, Telkom membuka blokir Netflix per awal Juli 2020 lalu. Namun setelah lebih dari dua bulan perusahaan pelat merah itu memberikan akses pada pelanggan Telkomsel, wifi.id, dan Indihome untuk menikmati layanan Netflix, muncul masalah baru.
Untuk menyelesaikan kendala ini, Telkom meminta Netflix untuk menempatkan kontennya di Indonesia melalui layanan Content Delivery Network (CDN) milik TelkomGroup yang tersebar di berbagai lokasi di Tanah Air.