TEMPO.CO, Jakarta - Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Selasa sore, 22 September 2020, ditutup melemah, dipicu kekhawatiran pasar terhadap belum pulihnya ekonomi baik domestik maupun global.
Rupiah ditutup melemah 85 poin atau 0,58 persen menjadi Rp 14.785 per dolar AS dari sebelumnya Rp 14.700 per dolar AS.
"Sentimen penguatan dolar AS menjadi kunci pelemahan rupiah hari ini," kata Kepala Riset dan Edukasi Monex Investindo Futures Ariston Tjendra di Jakarta, Selasa.
Penguatan dolar AS terjadi menyusul pelemahan indeks saham global pada Senin (21/9) kemarin karena berbagai kekhawatiran seperti mengenai kemungkinan lockdown kembali karena kenaikan kasus positif Covid-19 di sejumlah negara Eropa.
Kekhawatiran lainnya yaitu paket stimulus fiskal AS yang masih belum keluar untuk menopang pemulihan ekonomi di Amerika Serikat.
"Dari dalam negeri sendiri, pemulihan ekonomi di Indonesia juga belum stabil di tengah kondisi pandemi," ujar Ariston.
Rupiah pada pagi hari dibuka stagnan di posisi Rp 14.700 per dolar AS. Sepanjang hari, rupiah bergerak di kisaran Rp 14.700 per dolar AS hingga Rp 15.812 per dolar AS.
Sementara itu kurs tengah Bank Indonesia pada Selasa menunjukkan, rupiah melemah menjadi Rp 14.782 per dolar AS dibanding hari sebelumnya di posisi Rp 14.723 per dolar AS.
ANTARA