TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati meminta kementerian dan lembaga untuk terus meningkatkan kemampuan penyerapan anggaran Pemulihan Ekonomi Nasional. Ia berujar telah ada akselerasi realisasi anggaran dari waktu ke waktu.
Hingga 16 September 2020, realisasi anggaran Pemulihan Ekonomi Nasional itu baru mencapai Rp 254,4 triliun atau 36,6 persen dari total pagu anggaran PEN Rp 695,2 triliun.
"Kami akan terus melakukan monitoring ketat dan detail, serta memberi masukan ke Kementerian dan Lembaga apabila kami melihat ada pos yang tidak bergerak sesuai perencanaan," ujar dia dalam konferensi video, 22 September 2020.
Saat ini penyerapan anggaran PEN kelompok kesehatan telah mencapai 18,45 triliun atau naik Rp 4,48 triliun dari sebelumnya. Anggaran perlindungan sosial terealisasi Rp 134,45 triliun atau naik Rp 21,51 triliun.
Berikutnya, anggaran sektoral Kementerian, Lembaga, dan Pemerintah Daerah terealisasi Rp 20,53 triliun atau naik Rp 6,78 triliun. Adapun insentif usaha sudah terbelanjakan Rp 22,23 triliun atau naik Rp 3,38 triliun. Sementara, dukungan UMKM sudah terbelanjakan Rp 58,74 triliun atau naik Rp 6,66 triliun.
Kementerian Keuangan telah menyiapkan sejumlah upaya untuk mempercepat penyerapan anggaran tersebut, antara lain perpanjangan berbagai program sampai dengan Desember 2020. Selain itu, mempercepat proses usulan baru berbagai kluster serta realisasinya.
Upaya lainnya adalah merancang ulang program agar lebih efektif, serta mempercepat proses administrasi di pemerintah.
Baca: Kemenkeu: Insentif Pembiayaan Korporasi Kemungkinan Bisa Cair Oktober