Kepada anggota DPR, Erick menyampaikan kinerja direksi Antam beberapa waktu lalu memang tidak memenuhi Key Performance Indicators (KPI). Buntutnya, terjadilah pergantian direksi. Salah satunya yang dicopot adalah Direktur Utama Antam, Arie Prabowo Ariotedjo.
Meski demikian, keinginan untuk menggarap tambang emas sebenarnya sudah direncanakan oleh Arie sejak Juni 2018. Ini setahun sebelum Erick menjadi menteri pada Oktober 2019. Tapi saat itu, dia harus menunggu proses diverstasi saham dari Freeport ke PT Indonesia Asahan Alumunium atau Inalum (Persero) rampung.
Pengelolaan yang dimaksud Arie adalah pengolahan lumpur anoda (anoda slime) yang tergolong material sisa pemurnian tembaga. Lumpur ini bisa diolah Antam menjadi emas batangan.
Selama ini anoda slime milik Freeport dihasilkan dari smelter tembaga PT Smelting Gresik di Jawa Timur--pengolah emas yang juga anak usaha Freeport. Tapi, material itu terpaksa dijual ke luar negeri karena fasilitas pengolahannya belum tersedia di Tanah Air.
Antam sebenarnya merencanakan pembangunan pabrik anoda slime bersama Freeport pada 2016 lalu. Fasilitas akan berlokasi di Pulogadung, Jakarta Timur. Perusahaan mengejar kepemilikan proyek sebesar 40 persen.
Tapi kongsi itu kandas lantaran kedua pihak tidak kunjung menyepakati klausul finansial. Arie menargetkan, jika akuisisi Freeport berhasil, Antam bakal melamar Inalum untuk membuat pabrik pengolahan lumpur anoda sendiri. "Kalau sudah dikuasai Inalum pasti ceritanya beda," tutur Arie.
FAJAR PEBRIANTO