TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah segera mencairkan anggaran pembiayaan korporasi paling lambat bulan Oktober 2020. Staf Ahli Menteri Keuangan Bidang Pengeluaran Negara Kunta Wibawa Dasa Nugraha mengatakan bahwa sebenarnya semua proses untuk pencairan anggarannya sudah siap.
Hanya saja, pemerintah masih menunggu waktu yang tepat. "Tinggal menunggu waktunya harapanya kemungkinan Oktober bisa dicairkan," kata Kunta, Selasa 22 September 2020.
Kendati demikian, Kunta menuturkan khusus penjaminan korporasi memang membutuhkan waktu yang lebih lama dibandingkan dengan penjaminan UMKM. "Jadi prosesnya lebih kepada waktu yang tepat aja kapan untuk mencairkan," ungkapnya.
Adapun, realisasi anggaran Pemulihan Ekonomi Nasional atau PEN per 17 September 2020 sebesar Rp254,4 triliun atau 36,6 persen terhadap pagu anggaran PEN yang sebesar Rp605,2 triliun.
Jika dilihat per kelompok program, realisasi kesehatan mencapai Rp18,45 triliun atau 33,47 persen, perlindungan sosial (Rp134,4 triliun atau 57,49 persen), sektoral kementerian atau pemda (Rp20,53 triliun atau 49,26 persen), insentif usaha (Rp22,23 triliun atau 18,43 persen), dan dukungan UMKM (Rp58,74 triliun atau 41,34 persen).
Potensi realisasi/ penyerapan anggaran PEN sampai akhir tahun 2020, yakni kesehatan (Rp84,02 triliun), perlindungan sosial (Rp242,01 triliun), sektoral/ pemda (Rp71,54 triliun), UMKM (Rp128,05 triliun), dan pembiayaan korporasi (Rp49,05 triliun), serta insentif usaha (Rp.120,61 triliun).
Baca juga: Sri Mulyani Jelaskan Penyebab Pembiayaan Investasi 2021 Lebih Rendah dari 2020
BISNIS.COM