TEMPO.CO, Jakarta - Saham emiten yang bergerak di sektor consumer dan ritel kompak mengalami penurunan di akhir sesi pertama perdagangan hari ini, Selasa 22 September 2020. Saham emiten rontok bersamaan dengan penyampaian proyeksi pertumbuhan ekonomi di kuartal III/2020 yang minus oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani.
Sri Mulyani merevisi proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia untuk keseluruhan tahun 2020. Dalam proyeksi teranyar, pertumbuhan Produk Domestik Bruto atau PDB Tanah Air pada tahun ini ada di kisaran minus 1,7 persen hingga minus 0,6 persen.
"Artinya negatif territory kemungkinan akan terjadi pada kuartal ketiga dan mungkin juga masih akan berlangsung untuk Kuartal keempat yang kita upayakan untuk bisa mendekati nol atau positif," ujar Sri Mulyani dalam konferensi video, Selasa, 22 September 2020.
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), saham-saham di sektor consumer turun 0,58 persen sedangkan saham di sektor perdagangan turun 0,73 persen.
Indeks saham consumer terdiri dari 60 emiten sedangkan indeks saham perdagangan beranggotakan 175 emiten. Adapun secara umum, indeks harga saham gabungan (IHSG) turun 0,87 persen ke posisi 4.955,99 pada akhir sesi pertama perdagangan hari ini.