“Sebagian besar menggunakan alat tangkap pukat dan melakukan banyak kegiatan penangkapan ikan di Northwest Pacific, Southeast Pacific, dan Southwest Atlantic,” kata peneliti senior IOJI, Andreas Aditya Salim, Ahad, 20 September 2020.
Di samping itu, berdasarkan data Regional Fisheries Management Organization yang wilayah pengelolaannya berada di Samudra Pasifik, yaitu Western & Central Pacific Fisheries Commission dan South Pacific Regional Fisheries Management Organization, jumlah kapal ikan berbendera Cina yang terdaftar pada 2020 sudah mencapai 1.305 unit.
- Cina pernah sebut masalah kapal coast guard tak ganggu kerja sama ekonomi Indonesia-Cina
Saat kapal coast guard Cina masuk ke Indonesia Desember tahun lalu, Duta Besar Cina untuk Indonesia, Xiao Qian, pernah menyampaikan komentarnya. Dia mengibaratkan hubungan Negeri Tirai Bambu dengan Indonesia dalam memandang masalah perairan Natuna Utara seperti teman baik yang sedang berbeda perspektif.
Xiao mengatakan Indonesia adalah sahabat Cina, namun keduanya memiliki pandangan yang berlainan saat melihat persoalan Laut Natuna. "Kami punya hubungan yang sangat baik di banyak area. Tapi teman baik kadang punya perspektif yang berbeda. Kami bisa menyelesaikan masalah ini," ujar Xiao di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, 8 Januari lalu.
Kala itu, dia menjamin negaranya telah melakukan komunikasi diplomasi yang baik dengan pemerintah Indonesia untuk mencari solusi dari persoalan klaim wilayah perairan Natuna. Ia meyakini masalah ini dapat diselesaikan oleh dua negara secara baik. Lebih lanjut, Xiao memastikan bahwa perkara ini tidak akan mempengaruhi hubungan ekonomi kedua negara. "Saya tak berpikir demikian," ucapnya.
Baca juga: Kapal Cost Guard Cina Kembali Masuk ZEE RI, Pemerintah Diminta Waspada
FRANCISCA CHRISTY ROSANA