Di samping itu, Sri Mulyani menekankan pentingnya riset yang dilakukan berdasarkan metode ilmiah. “Sehingga kita bisa mengkombinasikan keyakinan serta keimanan dengan akal dalam sebuah ikhtiar,” ucapnya. Sri Mulyani mengimbuhkan, riset ini harus dapat menunjukkan keterkaitan antara ekonomi Islam dan prinsip-prinsip syariah yang mampu menjawab kebutuhan zaman.
Lebih lanjut, Sri Mulyani menekankan pentingnya ekspor produk halal dengan memanfaatkan keanggotaan Indonesia dalam forum organisasi negara-negara Islam atau Organisasi Kerja Sama Islam(OKI). Dia menuturkan, pada 2018, ekspor produk halal Indonesia ke negara OKI mencapai US$ 45 miliar atau setara dengan 12,5 persen dari total perdagangan Indonesia yang menyentuh US$ 369 miliar.
"Kita berharap pada tahun-tahun ke depan pertumbuhan itu bisa terus dipertahankan," ujarnya.
Kendati demikian, Sri Mulyani mengatakan Covid-19 mempengaruhi kinerja ekonomi dari negara-negara di dunia. Kondisi tersebut merupakan tantangan yang tidak mudah lantaran sedikit-banyak telah mempengaruhi permintaan ekspor komoditas dari Indonesia.
Baca juga: Sri Mulyani Sebut Keanggotaan RI di OKI Bakal Dorong Ekspor Produk Halal
FRANCISCA CHRISTY ROSANA | HENDARTYO HANGGI