TEMPO.CO, Yogyakarta - Lonjakan kasus penularan Covid-19 di Kota Yogyakarta sejak Agustus hingga September ini membuat pemerintah daerah setempat harus menyediakan tempat karantina atau shelter baru.
Dari berbagai opsi mulai dari rumah sakit lapangan, balai pendidikan dan latihan, serta fasilitas lain, akhirnya yang dipilih menjadi lokasi karantina sementara pasien Covid-19 di Kota Yogya itu Rumah Susun Sederhana Sewa atau Rusunawa Kelurahan Bener Kecamatan Tegalrejo. Shelter ini diprioritaskan pasien berstatus orang tanpa gejala atau OTG.
"Rencananya shelter Rusunawa Bener ini mulai dioperasikan Senin depan (21 September 2020)," ujar Walikota Yogyakarta Haryadi Suyuti saat meninjau kesiapan shelter itu Jumat, 18 September 2020.
Shelter yang berada di Kelurahan Bener tersebut diprioritaskan untuk masyarakat Kota Yogyakarta dengan kapasitas 84 orang. Mekanisme ketentuan siapa yang dapat menempati shelter tersebut masih disusun dan dipertimbangkan dengan melihat situasi masing-masing orang tanpa gejala.
“Tidak semua pasien terkonfirmasi positif tanpa menunjukkan gejala sakit apapun bisa langsung masuk ke shelter ini, nanti ada mekanisme dan rekomendasi dari sejumlah pihak,” ujar Haryadi.
Shelter ini terbagi menjadi dua area yakni area infeksius untuk pasien melakukan isolasi dan area non infeksius. Serta ditambah area dekontaminasi untuk petugas medis yang mengantar pasien.
Tidak hanya mementingkan kenyamanan para pasien OTG, untuk shelter ini juga mempertimbangkan penuh kenyamanan masyarakat yang tinggal di sekitar shelter tersebut.
Misalnya ambulans ketika dari jalan raya hendak masuk kampung tempat shelter itu berada tidak boleh membunyikan sirine. Baik masuk maupun keluar dari shelter sebelum sampai ke jalan raya. Supaya situasinya tetap terjaga.
Haryadi berharap shelter tersebut secepatnya bisa digunakan, namun yang terpenting adalah memastikan terlebih dahulu kesiapan protokol di dalamnya. “Yang masuk area utama harus menggunakan pakaian APD (alat pelindung diri) level 3," kata dia.