Untuk terus meningkatkan human capital, selain melalui alokasi 20 persen anggaran untuk pendidikan, meningkatkan kualitas guru dan manajemen sekolah dan proses belajar mengajar peserta didik, menurutnya, pemerintah Indonesia juga memberikan perhatian besar pada pendidikan vokasi. Perhatian itu, untuk menghadapi revolusi industri 4.0, teknologi informasi, dan partisipasi sektor swasta dalam pendidikan.
Febrio menuturkan dalam menyongsong pembangunan digital, Pemerintah Indonesia memperbaiki kurikulum pendidikan, memperkuat kompetensi melalui pelatihan vokasi dan program magang, serta pelaksanaan sertifikasi profesi di seluruh institusi di wilayah Indonesia.
Khusus sektor kesehatan yang menjadi concern besar saat ini, Pemerintah Indonesia akan terus mengoptimalisasi capaian atas alokasi 5 persen anggaran untuk meningkatkan kualitas dan akses terhadap layanan / sarana kesehatan yang berkualitas bagi setiap orang termasuk dalam hal pemenuhan gizi dan pengurangan stunting, meningkatkan kompetensi tenaga kesehatan, dan memperkuat sistem jaminan kesehatan nasional.
"Pandemi Covid-19 merupakan wake up call bagi dunia tentang pentingnya investasi dalam pengembangan kapasitas kesiapan dan respons menghadapi pandemi," ujarnya.
Dia mengatakan penguatan sektor kesehatan nasional yang menjadi prioritas nasional Indonesia akan terus dilakukan melalui upaya peningkatan fasilitas kesehatan, dukungan untuk tenaga medis, serta penyediaan vaksin.
Selain kesehatan, momentum perbaikan skor Human Capital Index Indonesia perlu ditindaklanjuti dengan penguatan sistem pendidikan di Indonesia agar sumber daya manusia Indonesia lebih siap untuk menghadapi tantangan global di masa yang akan datang.
Baca: Kemenkeu Ungkap Pencekalan Bambang Trihatmodjo Kebijakan Panitia Piutang Negara