TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua Komite Kebijakan Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional Luhut Binsar Pandjaitan mengakui dirinya bukan epidemiolog dan punya latar belakangan pengetahuan dalam menangani pandemi. Meski begitu, ia menyatakan dalam menjalankan tugasnya dibantu oleh banyak epidemiolog berpengalaman.
"Saya bukan epidemiolog, memang betul. Tapi saya dibantu banyak orang pintar anak-anak muda epidemiolog seperti Monica yang dari UI dan lulus dari Havard untuk epidemiologi. Jadi orang-orang berkualitas membantu saya," ujar Luhut saat konferensi pers virtual terkait Penanganan Covid-19 di 8 Provinsi pada Jumat, 19 September 2020.
Dengan tim solid yang juga berisi para pakar epidemiolog itu, Luhut yakin tugasnya mengawal perkembangan kasus Covid-19 di 9 provinsi bisa dijalankan dengan baik. "Saya hanya manajer, saya kira saya boleh mengklaim saya manajer yang baik,” ucapnya.
Pernyataan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi tersebut menanggapi kritik banyak pihak atas langkah Presiden Joko Widodo menugaskan Luhut mengawal perkembangan kasus Covid-19 di provinsi yang mencatat penambahan kasus harian tertinggi.
Luhut juga meminta para pengkritik itu agar memberi masukan yang solutif. "Jangan terlalu nyiyir kalau tidak mengerti masalah. Kami kerja, kok. Kami juga punya otak, punya kekuatan dan tim yang bagus," ucapnya.
Sebelumnya, Luhut menyebut dirinya dan Kepala Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Doni Monardo diperintahkan Presiden Jokowi menangani kasus Corona di sembilan provinsi dengan tingkat penyebaran virus tertinggi dalam waktu dua pekan.