TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menargetkan pertumbuhan sektor industri kimia, farmasi dan tekstil (IKFT) pada angka 0,40 persen di tahun 2020, sedangkan tahun 2024 sebesar 5,3 persen.
Sementara itu, untuk kontribusi sektor IKFT pada tahun 2020, dipacu mencapai 4,2 persen. Target ini sudah memperhitungkan perkembangan industri akibat dampak pandemi Covid-19.
Baca Juga:
“Pada triwulan II tahun ini, kontribusi sektor IKFT menembus hingga 4,5 persen,” kata Direktur Jenderal IKFT Kemenperin Muhammad Khayam, melalui keterangan tertulis, Jumat, 18 September 2020.
Adapun sebagai penopang utamanya karena mencatatkan pertumbuhan posistif adalah industri kimia, farmasi dan obat tradisional yang tumbuh sebesar 8,65 persen.
Khayam menjelaskan, dari sisi kinerja ekspor pada triwulan II-2020, sektor IKFT menyumbang US$ 14,59 miliar, dan realisasi investasinya menembus Rp32,39 triliun yang terdiri dari penanaman modal asing (PMA) sebesar Rp20,06 triliun serta penanaman modal dalam negeri (PMDN) sekitar Rp12,33 triliun.
“Jumlah tenaga kerja di sektor IKFT sebanyak 6,96 juta orang dari total tenaga kerja industri pengolahan yang mencapai 18,46 juta orang,” tuturnya.