Badan usaha lain yang juga sudah berkomunikasi dengan pemerintah adalah PT Jabar Energi, anak usaha BUMD Jawa Barat PT Jasa Sarana. "Mereka secara verbal sudah menyatakan minat membangun jaringan gas untuk rumah tangga dan pelanggan kecil di area Bandung," ujar Jugi.
Untuk mendukung minat para badan usaha tersebut, BPH Migas berencana mengkaji ulang kebijakan harga jaringan gas bagi rumah tangga dan pelanggan kecil, khusus untuk investasi mandiri. Saat ini harga indikatif jaringan gas tersebut sekitar Rp 11-12 ribu per meter kubik.
PT Perusahaan Gas Negara Tbk mencatat realisasi pembangunan jaringan gas rumah tangga hingga September 2020 mencapai 94.400 sambungan rumah tangga. Direktur Infrastruktur dan Teknologi PGN, Redy Ferryanto, menyatakan beberapa titik pembangunan menunjukkan pencapaian target di atas 80 persen seperti di wilayah Kabupaten Ogan Ilir, Kota Palembang, Kota Dumai, Kota Pekanbaru, Kota Bandar Lampung, Kabupaten Serang, Kota Semarang dan Kota Blora.
"Pembangunan Jargas rumah tangga pemerintah tetap berjalan dengan SOP ketat dan mencapai jadwal yang ditargetkan," katanya.
Program jaringan gas rumah tangga merupakan salah satu program strategis nasional. Penggunaan gas diharapkan dapat mewujudkan bauran energi. Selain itu, penggunaan gas dapat membantu pemerintah hemat impor elpiji.
Baca juga: PGN Prioritaskan Pemenuhan Kebutuhan Gas untuk Pembangkit Listrik
VINDRY FLORENTIN