TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah optimistis pembangunan jaringan gas sebanyak 127.864 sambungan rumah tangga tahun ini segera terealisasi. Sempat terhambat saat pandemi merebak, proges pembangunan fisik jaringan gas di 23 kabupaten dan kota telah mendekati 80 persen.
"Harapan kami selesai di November akhir atau Desember awal semua hingga pengaliran gasnya," ujar Direktur Perencanaan dan Pembangunan Infrastruktur Migas Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral atau ESDM, Alimuddin Baso, kepada Tempo, Kamis 17 September 2020.
Alimuddin menuturkan pembangunan jaringan gas sempat terhambat pandemi lantaran keterbatasan mobilitas. Selain itu di masa awal pandemi kebijakan setiap daerah tentang pembatasan sosial belum beragam. Namun dengan penyesuaian protokol kesehatan proyek kembali berlanjut.
Pandemi tak hanya membuat pembangunan jaringan gas tahun ini tersendat. Pemerintah memutuskan memangkas anggaran proyek dari Rp 3,02 triliun menjadi Rp 1,3 triliun untuk efisiensi. Itu sebabnya target jaringan gas tahun ini hanya 127 ribu sambungan dari target awal mencapai 266 ribu sambungan.
Revisi target ini mempengaruhi sasaran pemerintah untuk memiliki 4 juta sambungan gas rumah tangga pada 2024. Targetnya, pemerintah membangun 316 ribu sambungan pada 2020 dan 734 ribu sambungan pada 2021. Sementara hingga 2024 tiap tahunnya ditargetkan rata-rata 800 ribu sambungan.