TEMPO.CO, Jakarta – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati berharap Widyaiswara dapat berperan maksimal meningkatkan kualitas para aparatur sipil negara (ASN) dalam membuat kebijakan di tengah pandemi Covid-19. Widyaiswara merupakan pejabat fungsional yang memiliki tugas dan tanggung jawab untuk mendidik, mengajar, dan melatih ASN pada lembaga pendidikan dan pelatihan pemerintah.
“Para Widyaiswara dapat menggunakan momen fenomenal Covid-19 untuk mengajarkan luasnya dimensi penyusunan sebuah kebijakan. Manfaatkan kondisi luar biasa ini untuk memperbaiki materi pembelajaran,” tulis Sri Mulyani dalam akun Instagram resmi miliknya @smindrawati pada Rabu, 16 September 2020.
Dia menyebut alasan para Widyaiswara perlu memodifikasi metode pengajaran para birokrat itu, karena saat ini Indonesia tengah mengalami defisit anggaran yang meningkat pesat, yaitu mencapai 6.4 persen. Hal ini disebabkan kebutuhan belanja yang sangat tinggi untuk penanganan Covid-19 dan pemulihan ekonomi, sementara penerimaan negara merosot karena ekonomi tertekan.
Sehingga, kata Sri Mulyani, pemerintah harus semakin berhati-hati dalam melakukan belanja negara. Sikap lebih berhati-hati dalam pengeluaran ini dapat mulai ditekankan kepada para ASN melalui Widyaiswara saat proses pembelajaran.
“Sebagai 'guru' para birokrat, saya berharap peran widyaiswara bisa betul-betul mendorong peningkatan kualitas dari ASN,” kata Sri Mulyani yang ia juga sampaikan dalam Pertemuan Ilmiah Tahunan Nasional DPP IWI, Rabu kemarin.
Sri Mulyani mengatakan para Widyaiswara merupakan mantan pejabat struktural. Namun, ia berharap pengalaman tersebut dapat terus diperbaharui, mengingat situasi saat ini sudah banyak berubah karena Covid-19.
M JULNIS FIRMANSYAH