TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Satuan Tugas Pemulihan dan Transformasi Ekonomi Nasional Budi Gunadi Sadikin menyebut penerapan kembali Pembatasan Sosial Berskala Besar atau PSBB di DKI Jakarta mulai Senin, 14 September 2020, berdampak ke perekonomian. Namun, sentimen di pasar modal belakangan telah kembali positif.
"Memang PSBB dampaknya kita lihat ada. Namun yang menggembirakan, dalam waktu singkat sentimen pelaku pasar bisa kembali," ujar Budi Gunadi dalam konferensi video, Rabu, 16 September 2020.
Sentimen tersebut, kata Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara ini, terlihat dari Indeks Harga Saham Gabungan yang sudah kembali di atas level 5.000 dalam beberapa hari terakhir. "Saya harapkan ke depannya akan terus membaik."
Pada penutupan perdagangan hari ini, IHSG ditutup di zona merah setelah turun 0,83 persen ke level 5.058,48 apabila dibandingkan dengan level kemarin. Padahal, indeks sempat dibuka pada zona hijau di level 5.108,1.
IHSG sempat anjlok cukup dalam sebesar minus 5,01 persen ke angka 4.891,46 pada Kamis, 10 September 2020 setelah pada sehari sebelumnya juga berada di zona merah dengan minus 1,81 persen.
Kala itu, Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan anjloknya indeks di Bursa Efek Indonesia itu disebabkan ketidakpastian akibat pengumuman kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar oleh Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan pada Rabu malam.
Pada Jumat, IHSG kembali menghijau dengan tumbuh positif 2,56 persen ke angka 5.016,7 pada Jumat, 11 September 2020. Hingga saat ini, indeks tersebut masih bertahan di atas level 5.000.
Airlangga mengatakan tren perbaikan itu disebabkan oleh sentimen positif kebijakan pemerintah menangani Covid-19. "Kemarin memang ada hiccup sedikit tapi hiccup ini sudah terecover kembali. Hari Jumat kemarin adalah trading terbesar sepanjang sejarah, tradenya positif karena merespon kebijakan pemerintah menangani pandemi Covid-19," ujar Airlangga dalam siaran langsung, Selasa, 15 September 2020.
Baca: PSBB Diberlakukan, JP Morgan Pangkas Rekomendasi Sejumlah Sektor Saham Ini