TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Luar Negeri Retno Marsudi berharap mendapatkan harga vaksin Covid-19 lebih murah melalui kerja sama multilateral dengan GAVI dan COVAX Facility ketimbang vaksin melalui mekanisme lain.
Pasalnya, dari kerja sama itu, ia mengatakan Indonesia akan mendapat bantuan keringanan finansial melalui mekanisme Bantuan Pembangunan Resmi alias Official Development Assistance. "Yang pasti, dengan bantuan finansial ODA diharapkan harga vaksin akan lebih murah dibanding mekanisme yang lain," kata Retno dalam siaran langsung, Rabu, 16 September 2020.
Retno mengatakan saat ini Indonesia memang aktif di jalur internasional maupun bilateral dalam membahas perihal vaksin Covid-19. Indonesia pun telah ditetapkan sebagai salah satu negara yang memenuhi syarat negara dengan kategori Advance Market Commitment dalam kategori GAVI-COVAX Facility.
"Indonesia akan memperoleh vaksin sebesar 20 persen dari jumlah penduduk di mana di dalamnya akan ada bantuan keringanan finansial melalui mekanisme ODA atau Official Development Assistance," ujar dia.
Sejak awal pandemi, kata Retno, pemerintah Indonesia terus menyuarakan akses vaksin yang setara, aman dan dengan harga yang terjangkau. Salah satu komunikasi dilakukan dengan COVAX, yang dipimpin oleh GAVI, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), dan Koalisi CEPI untuk Inovasi Kesiapsiagaan Epidemi.