Meski demikian, kabar soal produksi Paracetamo ini sudah berhembus sejak Juli 2020. Saat itu, Kilang Pertamina Internasional (KPI) sebagai Subholding Refinery and Petrochemical dari Pertamina bersinergi dengan Kimia Farma.
Tujuannya untuk mengoptimalkan potensi nilai tambah dari pengolahan produk turunan petrokimia menjadi bahan baku farmasi, seperti Paracetamol.
Wakil Menteri BUMN Budi Gunadi Sadikin menyampaikan bahwa sinergi ini sesuai arahan Presiden Joko Widodo untuk meningkatkan kemandirian industri farmasi nasional dan sekaligus membantu menurunkan defisit neraca perdagangan Indonesia di sektor farmasi.
Mengingat, 95 persen dari total kebutuhan bahan baku farmasi Indonesia masih dipasok melalui impor.
Baca juga: Erick Thohir Beberkan Prediksi Perekonomian RI Kembali Pulih di Kuartal I 2022
FAJAR PEBRIANTO