TEMPO.CO, Jakarta - Belum berakhirnya pandemi Covid-19 ditambah Pembatasan Sosial Bersakala Besar (PSBB) di Jakarta dan Pembatasan Sosial Berskala Mikro (PSBM) di beberapa daerah memukul bisnis properti terutama hunian.
CEO Indonesia Property Watch Ali Tranghanda menuturkan kondisi pasar properti hunian sangat berat selama setahun terakhir. Dia memproyeksikan hingga akhir tahun tingkat penjualan hunian akan turun sebesar 15 persen hingga 25 persen.
Baca Juga:
"Kuartal IV kemungkinan akan turun cukup dalam sehingga hingga akhir tahun penurunan sektor properti mencapai 15 persen hingga 25 persen. Tahun lalu juga masih lebih rendah dibandingkan dengan 2018 yang 5,4 persen," ujarnya kepada Bisnis pada Selasa 15 September 2020.
Pada kuartal I, sektor properti mengalami penurunan 50 persen, lalu meningkat di kuartal kedua hingga pertengahan kuartal ketiga saat PSBB transisi dimulai.
Namun, lanjut Ali, bagi masyarakat yang memiliki uang lebih disarankan membeli properti hunian saat ini. Hal itu dikarenakan saat ini merupakan waktu yang tepat membeli properti di tengah berbagai macam promo dan kemudahan pembayaran oleh para pengembang. "Yang saat ini paling terdampak ya segmen menengah ke bawah."