TEMPO.CO, Jakarta – Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan bakal melobi pemerintah Uni Emirat Arab agar memberi Indonesia tambahan dosis vaksin Covid-19 yang dikembangkan G42.
“Nanti mungkin dari G42 Abu Dhabi nanti saya sore mau bicara kepada Menteri Suhail (Menteri Energi dan Industri Uni Emirat Arab, Suhail Mohamed Faran Al Mazrouei) untuk minta tambahan 20 juta vaksin untuk masuk sini,” ujar dia dalam siaran langsung, Selasa, 15 September 2020.
Saat ini Indonesia melalui Kimia Farma telah menjalin kerja sama dengan G42, Wuhan Institute Biological Products, dan Sinopharm untuk memproduksi vaksin Covid-19. Berdasarkan data Kementerian Perekonomian sebelumnya pengembangan vaksin tersebut sudah masuk tahapan uji klinis fase 3 dan diharapkan rampung Desember 2020. Dari kerja sama itu, Indonesia diperkirakan dapat 60-110 juta dosis vaksin.
Luhut mengatakan sebelum vaksin itu bisa diproduksi, pemerintah akan berfokus mengendalikan pandemi di delapan provinsi dengan kasus penularan terbanyak. Delapan provinsi itu antara lain, DKI Jakarta, Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, Sulawesi Selatan, Kalimantan Selatan, Sumatera Utara, dan Bali. Ia mengatakan jumlah kasus Corona di delapan provinsi tersebut setara dengan 75 persen kasus nasional.
“Kalau pakai strategi untuk mengatasi itu saya rasa sisanya akan sangat terkendali sampai nanti kita dapat vaksin,” kata Luhut.
Ia mengatakan saat ini pemerintah berfokus dalam tiga bulan ini untuk mengendalikan penyebaran virus tersebut. Sehingga, ketika vaksinnya jadi, situasi akan semakin membaik.