TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Hedy Rahadian mengatakan pemerintah telah membuat rencana pembangunan jalan tol dengan target sekitar 18.850 kilometer.
“Jadi ini kami sampaikan rencana program jalan tol kita dalam rencana kami adalah 18.850 kilometer. Ini detailnya ada di paparan kami tidak akan kami sampaikan,” ujar Hedy dalam rapat bersama Komisi V Dewan Perwakilan Rakyat, Senin, 14 September 2020.
Saat ini, kata Hedy, jalan tol yang sudah beroperasi adalah sepanjang 2.166 kilometer. Adapun jalan bebas hambatan yang berada di fase pengadaan tanah atau konstruksi adalah sepanjang sekitar 2.000 kilometer. Sementara, yang berada pada tahap perencanaan dan penyiapan adalah sekitar 14.500 kilometer.
Dalam paparannya, Hedy melampirkan jalan tol yang sudah beroperasi hingga 21 Juli 2020 adalah 2.166 kilometer. Rinciannya, 795 kilometer dibangun pada periode 1978-2014, serta 1.298 kilometer dibangun pada periode 2015-2019.
Adapun sejak awal 2020 hingga saat ini telah beroperasi jalan tol anyar sepanjang sekitar 72,8 kilometer. Ke depannya, direncanakan hingga 2024 total jalan tol yang beroperasi di Tanah Air adalah sepanjang 4.817 kilometer.
Hedy mengatakan kementeriannya telah membuat rencana umum jalan bebas hambatan untuk mencapai target konektivitas 1,5 jam per seratus kilometer. Ia berujar jalan bebas hambatan mau tidak mau menjadi tulang punggung transportasi di Tanah Air.
“Kami tahu kami masih punya banyak masalah dengan bagaimana agar hambatan samping kita bisa kita kurangi dan masalah mix traffict, bercampurnya kendaraan mulai dari delman, sepeda motor, sampai truk itu tidak mungkin bisa mengembangkan kecepatan,” ujar dia. “Jadi strateginya adalah jalan bebas hambatan untuk mengembangkan kecepatan sampai 100 kilometer per jam atau secara operasional lebih dari itu.”
CAESAR AKBAR