TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Pelaksana Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) Erick Thohir mengatakan Indonesia sedikitnya bakal mendapat total sekitar 330-340 juta dosis vaksin Covid-19 mulai tahun ini hingga tahun depan.
"Insya Allah, akhir tahun ini ada 30 juta (vaksin) dan tahun depan ada 300 juta. Tetapi sebagai catatan, dari total kita dapatkan 330 juta mungkin 340 juta," ujar dia dalam keterangan tertulis, Sabtu, 12 September 2020.
Namun demikian, Erick menilai jumlah vaksin tersebut masih belum mencukupi kebutuhan untuk melakukan vaksinasi massal masyarakat Indonesia. Sebab, proses vaksinasi memerlukan dua kali suntikan untuk setiap individu. Sehingga, jumlah tersebut baru memenuhi kebutuhan vaksinasi terhadap 170 juta orang saja.
Oleh karena itu, pemerintah juga melakukan penjajakan dengan lembaga-lembaga kesehatan seperti Koalisi untuk Kesiapan dan Inovasi Epidemi (CEPI), badan kesehatan dunia (WHO), Unicef, serta perusahaan-perusahaan farmasi multinasional lainnya seperti Astrazeneca, Cansino, dan Pfizer.
"Semua dijajaki. Kalau sampai 70 persen bisa ter-cover, kita harapkan di 2022 atau bahkan 2021, 30 persen bisa didapatkan," ujarn Erick.
Selain bekerja sama dengan luar negeri, Erick juga sampaikan bahwa terus berupaya menghasilkan vaksin dalam negeri yakni Vaksin Merah Putih yang melibatkan lembaga Eijkman, Balitbangkes Kementerian Kesehatan, perguruan tinggi negeri, serta Bio Farma.