TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sekaligus Ketua Pelaksana Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) Erick Thohir mengatakan, kondisi ekonomi Indonesia masih lebih baik jika dibandingkan negara anggota G20 lainnya di kuartal II masa pandemi Covid-19 ini. Menurut dia, justru pandemi Covid-19 ini membuat peluang Indonesia masuk peringkat lima ekonomi dunia menjadi lebih besar.
"Bahkan ada data yang menggelitik, di tahun 2024 dengan krisis dihadapi banyak negara justru kita ada kesempatan menyusul. Kalau ibarat lomba siput semuanya lambat, tapi alhamdulillah tapi selambatnya kita bisa masuk ranking lima dunia dalam ekonomi tahun 2024," kata Erick Thohir dalam acara Dies Natalis 63 Tahun Universitas Padjadjaran (UNPAD) secara virtual, Jumat, 11 September 2020.
Dalam paparannya, Erick menjelaskan, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal II juga jauh lebih baik jika dibandingkan negara Asia Tenggara lainnya. Seperti Malaysia yang mengalami kontraksi paling dalam yakni minus 17 persen, lalu Singapura minus 13,2 persen, dan Thailand minus 12,2 persen.
Menurut Erick, pertumbuhan ekonomi Indonesia hanya minus 5,3 persen karena Presiden Joko Widodo atau Jokowi memutuskan untuk tidak menerapkan pembatasan wilayah atau lockdown. Karenanya, ia berharap pertumbuhan ekonomi Indonesia di akhir tahun bisa lebih baik, apalagi proyeksi pertumbuhan ekonomi lembaga internasional seperti Bank Dunia dan Asian Development Bank (ADB) terhadap Indonesia di tahun 2021 memproyeksikan mencapai 4,5 persen hingga 5 persen.
"Oleh karena itu kita harap kuartal III dan IV atau akhir tahun paling tidak kita bisa 0 persen atau plus sedikit, kalo minus pun jangan kebanyakan," tutur Erick Thohir lagi.
Erick pun mengajak seluruh masyarakat untuk melihat situasi pandemi Covid-19 seperti sekarang sebagai peluang. Karena Indonesia, kata dia, mempunyai potensi yang cukup besar dari sumber daya alam dan populasi penduduk yang banyak.
EKO WAHYUDI
Baca juga: Erick Thohir: Tak Ada Artinya Sukses Pilkada Tapi Penanganan Covid-19 Gagal