TEMPO.CO, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG berada di zona merah pada awal perdagangan di Bursa Efek Indonesia atau BEI pada pagi hari ini, Kamis, 10 September 2020.
Data RTI pada pukul 09.04 WIB menunjukkan IHSG berada di level 4.933 atau turun 216,3 poin (4,2 persen) dibanding penutupan sebelumnya di 5.084,3. Hal ini terjadi usai pemerintah provinsi DKI Jakarta pada kemarin malam akan menerapkan kembali pembatasan sosial berskala besar atau PSBB total.
Sebanyak 32 saham melaju di zona hijau dan 286 saham di zona merah. Sedangkan 73 saham lainnya stagnan. Adapun nilai transaksi hingga saat ini mencapai Rp 1,11 triliun dengan volume 1,13 miliar saham.
Direktur PT Indosurya Bersinar Sekuritas William Surya Wijaya mengatakan gelombang tekanan terlihat belum akan berakhir dalam waktu dekat. Sedangkan sentimen dari pergerakan market global serta regional dan juga fluktuasi harga komoditas akan turut membayangi pergerakan IHSG hingga beberapa waktu mendatang.
"Hari ini IHSG masih berpotensi bergerak dalam rentang konsolidasi," kata William dalam keterangan tertulis. Ia juga memperkirakan IHSG bergerak di kisaran 5.102 - 5.336 pada hari ini.
IHSG terkoreksi seiring dengan rencana penerapan kembali PSBB total di DKI Jakarta ini terlihat dari sejumlah saham berkapitalisasi besar kompak mengalami auto reject bawah atau ARB. Sejumlah saham berkapitalisasi pasar terbesar kompak mengalami ARB, seperti PT Astra Internasional Tbk. (ASII) yang melemah hingga ke level Rp 4.560, PT Bank Mandiri Tbk. (BMRI) yang terkoreksi ke level Rp 5.375, PT Bank Negara Indonesia Tbk. (BBNI) yang turun ke level Rp 4.680.
Analis RHB Sekuritas, termasuk Andrey Wijaya, Michael Setjoadi, dan Andre Benas, dalam publikasi riset hariannya mengatakan bahwa penerapan kembali kebijakan PSBB total di DKI Jakarta merupakan langkah rasional dari pemerintah. Sebab, laju kasus positif harian Covid-19 DKI Jakarta terus meningkat dengan tajam dalam beberapa hari terakhir.
“PSBB yang lebih ketat di Jakarta kemungkinan akan berdampak buruk bagi perekonomian lokal, terutama untuk aktivitas ritel, transportasi, rumah sakit, mal, jalan tol, dan konstruksi,” tulis RHB Sekuritas seperti dikutip dari keterangan resminya.
BISNIS
Baca: Laba Bersih Ramayana Jeblok 99,1 Persen jadi Rp 5,36 Miliar di Semesteri I 2020