TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Asosiasi Logistik Indonesia Zaldi Ilham Masita meminta pemerintah memberikan stimulus tambahan kepada industri setelah Pemerintah Provinsi DKI Jakarta kembali menerapkan pembatasan sosial berskala besar (PSBB). Kondisi tersebut diprediksi akan mendorong kinerja industri kembali menurun karena permintaan terhadap kargo menciut.
“Dengan PSBB, artinya akan ada penurunan kebutuhan logistik lagi karena pabrik-pabrik dan retail ditutup,” tutur Zaldi saat dihubungi pada Kamis, 10 September 2020.
Dalam situasi PSBB DKI demikian, perusahaan diakui membutuhkan upaya ekstra untuk tetap bertahan di tengah kemungkinan melemahnya perekonomian. Bila tak disokong pemerintah, Zaldi menyatakan gelombang pengangguran bakal membesar.
Di saat yang sama, Zaldi mengungkapkan bahwa pengusaha tengah bersiap menghadapi kemungkinan terjadinya resesi pada akhir kuartal III tahun ini. Dia menyebut antisipasi dilakukan dengan menjaga arus kas atau cash flow. “Pertumbuhan menjelang akhir triwulan III memang mulai kelihatan. Tapi pergerakan (barang) masih di bawah normal,” katanya.
Lebih lanjut, Zaldi mengungkapkan pelaku usaha khawatir lantaran pandemi menimbulkan ketidakpastian bagi iklim bisnis. Apalagi, dia menilai pemerintah tidak konsisten mengontrol penyebaran Covid-19 sehingga kurva penyebaran virus terus menanjak.
Meski arus barang serba tak bisa ditebak, Zaldi mengatakan perusahaan pengantaran logistik akan tetap beroperasi optimal dengan memastikan setiap proses pengirimannya mengikuti protokol kesehatan. Untuk mendukung penerapan protokol itu, dia berharap pemerintah menjamin ketersediaan dan harga alat perlindungan diri.
Baca: Laba Bersih Ramayana Jeblok 99,1 Persen jadi Rp 5,36 Miliar di Semesteri I 2020