TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menyebut Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat sebagai Jenderal Pembangunan Infrastruktur Indonesia. Julukan tersebut disampaikan tatkala Luhut menyapa Basuki pada sambutannya dalam sebuah acara di kantor Kementerian PUPR.
“Yang saya banggakan Jenderal Pembangunan Infrastruktur Indonesia,” kata Luhut dalam pidatonya pada acara Penandatanganan Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol untuk Jalan Tol Solo – Yogyakarta – Bandara Internasional Yogyakarta Kulon Progo di Kantor Kementerian PUPR, Rabu, 9 September 2020.
Luhut melontarkan julukan tersebut lantaran merasa bangga dengan prestasi Menteri Basuki. Ia menilai pria lulusan Universitas Gajah Mada tersebut banya membuat karya yang luar biasa dalam karirnya. “Tapi, Pak Basuki, kenapa ya enggak dari 20 tahun kita begini?” tutur dia.
Menurut Luhut, infrastruktur adalah salah satu tumpuan perekonomian Indonesia. Karena itu, tugas bagi Basuki bukanlah hal yang mudah. Apalagi, Basuki mesti memastikan kualitas, IRR, desain, hingga kualitas pekerja pada setiap proyek infrastruktur.
“Kita gampang mengkritik, tapi tentu yang mengerjakan susah. Jadi kita sumbang saran saja agar semua lebih baik untuk republik ini,” ujar Luhut.
Luhut mengatakan tak sedikit celaan yang masuk untuk pada setiap proyek infrastruktur di Indonesia. Namun apa bila melihat ke belakang, menurut dia, Indonesia belum pernah mengerjakan infrastruktur seperti saat ini.
“Kalau anda terbang dari Jakarta ke Surabaya, sepanjang jalan anda akan lihat toll road dan ini tidak terbayang di mimpi kita mungkin 10-15 tahun lalu. Inilah Indonesia sekarang,” kata dia. “Kita harus bersyukur atas leadership presiden yang berani mengambil keputusan untuk republik yang terbaik dan ada Jenderal Infrastruktur Pak Basuki.”