TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Utama PT Bahana Pembinaan Usaha Indonesia Robertus Bilitea mengatakan pembentukan perusahaan asuransi IFG Life membutuhkan dana Rp 24,7 triliun. IFG Life adalah perusahaan yang akan menampung restrukturisasi polis nasabah PT Asuransi Jiwasraya (Persero).
“Total kebutuhan IFG Life untuk dapat menjalankan bisnis secara going concern sebesar Rp 24,7 triliun. Skenarionya dibutuhkan dibutuhkan 100 persen restrukturisasi dan haircut 40 persen,” ujar Robertus dalam rapat dengar pendapat bersama Komisi VI DPR, Rabu, 9 September 2020.
Robertus menjelaskan, kebutuhan itu terdiri atas Rp 24,2 triliun untuk menutup kesenjangan ekuitas atau gap equity. Sedangkan kebutuhan IFG Life untuk setup operasi sebesar Rp 510 miliar.
Sumber dana IFG Life rencananya berasal dari penyertaan modal negara (PMN) sebesar Rp 20 triliun yang telah dianggarkan dalam RAPBN 2021. Sumber lainnya berasal dari fundraising sebesar Rp 4,7 triliun.
Bahana juga mewacanakan divestasi saham Jiwasraya Putra yang digadang-gadang akan menghasilkan Rp 2 triliun. Seandainya divestasi tidak terwujud, Bahana akan mencari sumber lainnya.
Hingga 31 Juli 2020 total kesenjangan ekuitas Jiwasraya sebesar Rp 50,9 triliun. Total utang klaim Jiwasraya telah menyentuh Rp 18,7 triliun dengan mayoritas tekanan berasal dari produk asuransi JS Saving Plan.