TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) memberikan pelatihan kepada para pelaku industri batik di Tanah Air agar semakin berdaya saing. Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri (BPPI) Kemenperin, Doddy Rahadi mengatakan, Balai Besar Kerajinan dan Batik (BBKB) Yogyakarta telah menyelenggarakan pelatihan kepada para perajin batik.
"Salah satu fokus materi pelatihan yang diberikan saat itu, kata dia, yakni mengenai proses pembuatan batik ramah lingkungan," kata dia melalui siaran pers, Selasa, 8 September 2020.
Baca Juga:
Perajin batik tersebut tergabung dalam Asosiasi Perajin Batik Jawa Timur (APBJ) yang berasal dari 38 kabupaten dan kota. Upaya ini diharapkan dapat memacu kompetensi para perajin batik sekaligus mendorong terciptanya inovasi produk.
Tujuan lainnya adalah guna menciptakan efisiensi pemakaian bahan baku, energi, dan hemat air, sehingga limbah yang dihasilkan lebih sedikit. Hal ini sesuai dengan implementasi prinsip industri hijau yang dapat mendukung konsep ekonomi secara berkelanjutan.
Doddy mengatakan, praktik industri hijau ini sangat penting dan mutlak untuk segera dilaksanakan guna tercapainya efisiensi produksi serta menghasilkan produk yang ramah lingkungan. "Apalagi, industri ramah lingkungan merupakan sebuah ikon yang harus dipahami dan dilaksanakan dalam menyelaraskan pembangunan industri dengan kelestarian fungsi lingkungan,” ujarnya.